Selasa, 14 Oktober 2014

Si Ganas Ebola



Saat ini warga dunia sedang resah dengan suatu penyakit. Bagaimana tidak, belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit itu. Penyakit itu adalah Ebola. Memang penyakit ebola baru menjangkit sebagian negara di Afrika Barat, namun bukan tidak mungkin jika ebola akan menyebar ke benua-benua yang lain.
Apa itu Ebola? Ebola adalah penyakit yang menyerang manusia yang disebabkan oleh virus ebola. Virus ebola berasal dari air liur kelelawar. Hal ini berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh Emergency Infectious Diseases yang melakukan penelitian terhadap 276 kelelawar dari empat daerah berbeda di Banglades. Penularan terjadi ketika manusia makan makanan yang sudah terkontaminasi dengan air liur kelelawar ataupun menyentuhnya lalu manusia menyentuh mata dan mulutnya sendiri.
Orang yang menderita ebola pada tahap awal akan mengalami pusing, demam, nyeri, dan muncul ruam-ruam di tubuh lalu diikuti dengan diare dan muntah-muntah. Setelah fase itu, penderita akan mengalami muntah darah dan kencing darah bahkan yang lebih mengerikan lagi adalah keluarnya darah dari mulut, kulit, dan mata penderita. Saat virus ebola sudah semakin ganas di dalam tubuh penderita, virus tersebut akan mematikan fungsi kerja hati, ginjal, hingga jantung setelah itu penderita akan meninggal dunia.
Virus ebola sungguh mengerikan karena virus ini bisa bertahan hidup di permukaan benda. Jika benda tersebut bekas makan, minum, atau wadah yang lainnya yang telah terkontaminasi dengan kotoran, air liur, bahkan muntahan penderita, itu bisa menularkan kepada orang lain. Keluarga yang memiliki salah satu anggotanya yang menderita ebola dan pekerja tenaga medis adalah orang-orang yang beresiko tinggi tertular penyakit ebola.
Sampai saat ini belum ada vaksin untuk menyembuhkan penderita dari ebola sehingga sebagian besar penderita banyak yang meninggal. Dokter hanya memberikan obat-obatan untuk menjaga tekanan darah tetap normal.
Hal itulah yang membuat warga dunia sangat ketakutan terhadap penyakit ini. Bahkan di negara-negara maju, bandara sangat dijaga ketat terutama jika ada turis yang berasal dari benua Afrika. Orang Afrika pun jika ingin bepergian ke luar negeri terutama ke luar benua Afrika harus melakukan cek kesehatan dan sterilisasi selama 21 hari.
Bandara di Indonesia pun harus melakukan penjagaan yang ketat terhadap turis afrika atau orang yang telah bepergian dari Afrika. Perlu ada perhatian khusus dari pemerintah walaupun belum ada orang Indonesia yang terjangkit virus ebola bukan berarti harus berleha-leha. Mengingat belum ada vaskin untuk ebola dan sudah ada 1 warga AS yang telah meninggal dunia setelah pulang dari Afrika. Jemaat haji juga harus diperiksa ketika mereka pulang ke Tanah Air walaupun pemerintah Arab Saudi sudah menjamin bahwa jemaat yang berasal dari Afrika bebas dari virus ebola. Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?



Sumber: Kompas.com ( 7 agustus 2014 )

1 komentar: