Sabtu, 19 Januari 2013

Bahasa Iklan Komunisuasif 

Bahasa iklan dipersoalkan lagi. Sejak dahulu hingga sekarang bahasa iklan menjadi sorotan. Yang dipermasalahkan, iklan yang beredar di media cetak, media elektronik, media luar ruang, dan media portal. Selain diperbincangkan, bahasa iklan semakin asyik saja manakala dihubungkan dengan kaidah bahasa, seperti bahasa verbal dan bahasa visual, jargon, dan skrip iklan. Sejauhmana bahasa iklan dianggap merusak bahasa?
Iklan biasanya diartikan sebagai usaha manusia dalam menyampaikan gagasan, produk atau jasa, yang ditujukan pada sasaran tertentu, melalui media massa, yang mengharapkan keuntungan tertentu, dan memiliki sponsor yang jelas.
Iklan memakai bahasa visual yang membawa bentuk ikon, simbol, dan bahasa tubuh (mimik, gerak-gerik, isyarat, suara, pakaian dan sikap). Bahasa visual kerap menggunakan komunikasi tatap muka (face to face communication).
Masalah pokoknya, iklan memiliki tujuan komunikasi dan periklanan, gagasan utama atau inti konsepnya menjual. Selain itu, iklan memiliki sasaran iklan, informasi penunjang, rumusan strategi (tema, daya tarik, eksekusi), dan daya tarik periklanan.
Iklan yang memiliki daya tarik termasuk iklan yang berguna untuk memancing tanggapan (respons) dari konsumen. Supaya berdaya tarik maka materi iklan diterjemahkan dalam eksekusi iklan. Dalam hal ini, kategori yang dipakai rasional dan emosional, atau kombinasi keduanya.
Sebuah produk atau jasa wajib memposisikan diri untuk menempatkan citra produk atau jasa ke dalam benak konsumen. Untuk itu, hal-hal spesifik yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain, atribut, harga, kualitas, penggunaan, persepsi pemakai, dan kategori produk. Yang tak kalah pentingnya adalah mencari dan menempatkan posisi khusus dalam pikiran konsumen.
Dalam kaitan dengan kebahasaan, ternyata ada dua jenis bahasa yang harus dibedakan. Kedua jenis bahasa itu berkaitan dengan bahasa normatif dan bahasa deskriptif. Kedua jenis bahasa ini ternyata juga memiliki serbaneka laras bahasa komunikasi. Oleh karena itu, serbaneka laras bahasa komunikasi perlu mendapat perhatian, seperti laras jurnalistik, laras SMS (surat-menyurat singkat, seperti EGP: emang gue pikirin, KDL: kesian deh lo, BKT: bau ketek, dan !@*?(^^|$: bingung), laras iklan (aku dan kau suka dancow), laras prokem dan gaul (nyokap, bokap, dugem).
Di samping laras bahasa yang wajib mendapat perhatian, ada pedoman kebahasaan yang digunakan untuk bahasa iklan, seperti:
  1. gampang dipahami konsumen;
  2. sederhana bahasanya dan jernih pengutaraannya;
  3. tanpa kalimat majemuk;
  4. kalimatnya aktif, bukan kalimat pasif;
  5. padat dan kuat bahasanya;
  6. positif bahasanya, bukan bahasa negative;
Iklan bukan hanya kebahasaan melulu yang perlu mendapatkan perhatian, melainkan juga akurasi data dan faktanya. Oleh karena itu, bahasa iklan juga wajib memperhatikan terminologi, istilah, jabatan atau ejaan (nama jangan sampai salah!), tulisan dengan kalimat yang singkat, tanda baca tepat dan jelas, (perkaya tulisan dengan memanfaatkan tanda baca yang ada. Jadikan tanda baca sebagai alat ekspresi dalam menulis), mahir dan cermat menggunakan bahasa Indonesia (pelajari Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah), memanfaatkan pilihan kata atau diksi (pilihan kata bukan sekadar menyangkut ketepatan, melainkan juga penggunaan kata tertentu yang tepat mewakili apa yang ingin disampaikan oleh penulis iklan atau script writer), menggunakan kalimat aktif (perhatikan panjang pendek sebuah alinea. Jangan biarkan sebuah alinea terlalu panjang, dan kalau ingin memotong harus pas. Tidak tertutup kemungkinan ada alinea yang hanya terdiri dari satu kalimat pendek sebagai variasi sehingga tidak membuat pembaca menjadi jenuh), gaya penulisan konsisten. Misalnya dalam penulisan Hongkong atau Hong Kong, Jabar atau Ja-Bar? Yogyakarta, Jogja, Jogyakarta? Terakhir yang tidak kalah pentingnya, hati-hati dengan istilah asing. Ada istilah asing yang sudah ada terjemahannya, ada pula yang belum ada terjemahan atau padanan katanya dalam bahasa Indonesia.
Atas dasar itulah, pada umumnya bahasa iklan memiliki prinsip seperti berikut ini.
  1. Iklan isi pernyataannya jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
  2. Iklan isi pernyataannya jauh dari unsure menyinggung perasaan dan merendahkan martabat negara,agama, susila, adat, budaya, suku dan golongan.
  3. Iklan isi pernyataannya menjiwai asas persaingan yang sehat.
Jadi, pertanyaan utamanya, apakah iklan merusak bahasa?
Jawaban atas pertanyaan itu dikembalikan pada asas kepentingan penulis iklan yang memakai laras bahasa komunikasi pemasaran. Penulis iklan yang piawai menggunakan bahasa yang komunisuasif artinya bahasa iklan komunikatif dan persuasif.
 
sumber: johnhefr.wordpress.com

Jumat, 18 Januari 2013

Konsumsi Jelly Ternyata Aman Bagi Kesehatan



Para ilmuwan dari Universitas Stockholm dalam penelitiannya menemukan fakta jenis makanan ini mengandung zat pektin yang dapat membantu menghilangkan zat berbahaya dari tubuh.

Hal ini juga berlaku bagi pasta buah, buah berry dan selai buah lainnya. Seperti dilansir dari geniusbeauty.com.

Pektin adalal karbohidrat yang berasal dari tumbuhan yang memiliki struktur kimia tidak biasa yang memungkinan untuk menghubungkan semua logam berat.

Sifat penyerapan yang dimiliki pektin sangat tinggi, bahkan lebih kuat dibandingkan karbon aktif, selulosa kristal dan zat sejenis lainnya. Karenanya pektin dapat menghilangkan kadar garam yang tinggi, timbal dan zat berbahaya lainnya.

Meski tidak bia membantu menyelesaikan masalah tubuh lainnya, namun penggunaan produk ini sehari-hari dapat membantu mengurangi risiko komplikasi penyakit.Asal jangan berlebihan mengkonsumsinya, karena apapun yang berlebihan adalah tidak baik.


sumber: inilah.com
our Laughter by Pablo Neruda

Take bread away from me, if you wish,
take air away, but
do not take from me your laughter.

... Do not take away the rose,
the lance flower that you pluck,
the water that suddenly
bursts forth in joy,
the sudden wave
of silver born in you.

My struggle is harsh and I come back
with eyes tired
at times from having seen
the unchanging earth,
but when your laughter enters
it rises to the sky seeking me and it opens for me all
the doors of life.

My love, in the darkest
hour your laughter
opens, and if suddenly
you see my blood staining
the stones of the street,
laugh, because your laughter will be for my hands
like a fresh sword.

Next to the sea in the autumn,
your laughter must raise
its foamy cascade,
and in the spring, love,
I want your laughter like
the flower I was waiting for, the blue flower, the rose
of my echoing country.

Laugh at the night,
at the day, at the moon,
laugh at the twisted
streets of the island,
laugh at this clumsy
boy who loves you, but when I open
my eyes and close them,
when my steps go,
when my steps return,
deny me bread, air,
light, spring, but never your laughter
for I would die.
See More

 
The Old Year by John Clare

The Old Year's gone away
To nothingness and night:
We cannot find him all the day
Nor hear him in the night:
... He left no footstep, mark or place
In either shade or sun: The last year he'd a neighbour's face,
In this he's known by none.

All nothing everywhere:
Mists we on mornings see
Have more of substance when they're here
And more of form than he.
He was a friend by every fire,
In every cot and hall-- A guest to every heart's desire,
And now he's nought at all.

Old papers thrown away,
Old garments cast aside,
The talk of yesterday,
Are things identified;
But time once torn away
No voices can recall: The eve of New Year's Day
Left the Old Year lost to all.
Prayer of the Weak by Joseph Warren Watson

O God, if I had but the power,
I’d heal each heart that bleeds!
No lonely one should need a friend,
If thoughts were only deeds,
Shield those O God besides thy home hearth
Peace settles like a dove - Help those who at the altar’s foot
Have found the grave of love.

... Help those on whose young, clouded brows
I trace the hand of care,
And on whose fixed, far gazing eyes
I read the world "despair!"
Save those whose fevered, burning lips
Thirst for the goblet’s bane, And those who in their selfish pride
Exult in others’ pain!

The meteors of the moral sky -
Thou knowest well their needs,
Then keep them in the narrow path
That to Thy kingdom kneels!
Bring home the ones who know their sins,
And yet will not atone! Help those who journey through the world
Unloved, bereft, alone!

Pity those who o’er some crushing grief
In gloomy silence brood,
And her who by the midnight lamp
Toils for her children’s food.
Ah, me, how many weary hearts
Will welcome life’s door closed, O Jesus on thy ------ ----
Can any ---- -----

Save those who ---- the ---- — ----
Are foremost in the van!
And those who’ve sold their souls for power,
To rule their fellow man!
O Father take my sinful thoughts,
---- ---- ----- -------, Grant me the strengthening wine of grace,
And faith the Christian’s bread.

----- ----- Thy will be done"
And feel my gain in loss;
I shrink from 'neath Thy chastening rod,
I faint and drop my cross.
The tide of sin sweeps o’er my soul,
Earth’s vanities I seek! Now once again my greatest prayer,
Great God, sustain the weak!

Kamis, 17 Januari 2013

Friendship by Joseph Warren Watson

I thank thee for they kindly smile!
The pressure of the hand.
I’d not exchange for all the gold;
Mid Africa’s burning sand.
Were all our race like thee, dear friend,
Hate’s fires would ne’er awake; The sensitive would feel no pangs -
Fond hearts would cease to ache.

... The undeserved, malicious slight,
And haughty, scornful glance,
Sometimes inflict a deeper wound
Than does the warrior’s lance.
Oh, turn not from God’s lowly ones
With cold and stately tone; Be not the first to cry them down,
Nor last their worth to own!

Should those whom you fully trust
Prove fickle and untrue,
Then only cherish all the more
The precious, constant few
Who soothe your pathway to the goal
At which life’s journey ends, And hope to meet them in the world
Where all mankind are friends!