Selasa, 05 November 2013

Peranan pemuda dalam sosialisasi, internalisasi belajar, dan pengembangan generasi muda.


Pemuda adalah generasi penerus bangsa yang akan membuat Negara menjadi maju atau sebaliknya. Peranan pemuda dalam sosialisasi sangat berpengaruh besar dalam kehidupan bermasyarakat. Biasanya para pemuda dan pemudi sering mengikuti kegiatan social, seperti kegiatan amal dan tidak hanya itu saja, mereka juga sering mengikuti kegiatan penyuluhan di dalam sebuah organisasi.

Kebanyakan dari mereka masih berstatus sebagai pelajar, jadi belajar adalah kewajiban nomor satu mereka yang harus dikerjakan. Belajar adalah proses untuk menambah pengetahuan dan jalan sukses menuju masa depan yang cerah. Sebenarnya untuk memperoleh pengetahuan tidak hanya di sekolah saja, tetapi di luar sekolah bahkan ilmu yang didapatkan di luar sekolah lebih banyak karena kita bisa terlibat langsung di dalamnya dan mendapatkan pengalaman.

Belajar harus didasarkan atas kesadaran sendiri karena orang yang rajin belajar pasti akan sukses dalam bidang akademik. Biasanya pelajar juga dituntut untuk tidak hanya menguasai dalam bidang akademik tapi juga harus bisa dalam bidang non akademik, seperti olahraga dan kesenian.

Bidang non akademik juga berperan penting dalam pengembangan diri terutama rasa percaya diri. Rasa percaya diri sangat penting dan harus dimiliki oleh semua pemuda dan pemudi dalam menjalani kehidupan sehari-hari karena ini juga kunci agar sukses dalam berkarir.

 

Contoh:

Orang tua yang mendaftarkan anaknya ke beberapa tempat kursus seperti kursus Matematika, kursus bahasa asing, kursus bela diri, dan kursus musik.

Tanggapan:

Menurut saya tidak ada salahnya jika orang tua ingin mendaftarkan anaknya ke beberapa tempat kursus. Tetapi harus di konsultasikan terlebih dahulu kepada anaknya. Seperti kursus music/ olahraga/ bahasa asing. Karena belum tentu si anak tertarik atau berminat untuk mengikuti kursus music. Dan jangan sampai dengan mengikuti beberapa kursus, si anak tidak mempunyai waktu luang untuk beristirahat karena bagaimanapun kesehetan adalah hal yang paling utama.

Dengan dibekali ilmu non akademik, anak tersebut akan mempunyai nilai lebih saat dewasa dan tidak semua orang yang bisa memiliki kemampuan seperti dia.
Sumber: Buku bimbingan konseling SMA kelas X & XI. Penerbit Rajawali pers

Pemuda dan Identitasnya Dalam Dunia Perguruan dan Pendidikan


Kemajuan suatu bangsa akan ditentukan oleh kualitas pendidikannya sedangkan masa depan bangsa berada di tangan generasi muda. Disinilah terlihat keterkaitan peran pemuda dalam pendidikan.

Pendidikan bukan semata-mata menekankan arti penting nilai akademik, kecerdasan otak atau intelegensia saja. Namun, harus mencakup kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.

Peranan pemuda (mahasiswa) jelas menjadi sangat penting dan hal itu juga telah dibuktikan oleh para pejuang pergerakan nasional, namun harus disesuaikan dengan tuntutan situasi dan kondisi serta perkembangan zaman dengan tidak meninggalkan nilai-nilai dan jati diri bangsa. Generasi muda merupakan pondasi bangsa dan sebagai agent of change yang diharapkan mampu tampil untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang telah dirintis oleh founding fathers termasuk dalam memajukan pendidikan.

Pendidikan sudah semakin maju dan modern. Namun, dalam praktiknya belum benar-benar memenuhi amanat Undang-Undang Dasar 1945 khususnya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia. Demikian juga terlihat benar arahnya seperti yang dituntut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, yaitu untuk mengembangkan potensi diri anak didik agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, kecerdasan dan keterampilan. Undang-Undang Dasar tersebut dengan jelas menyebutkan bahwa tujuan pendidikan bukan saja untuk menjadikan peserta didik pandai, cerdas, dan terampil saja, tetapi lebih dari itu menjadikannya manusia seutuhnya yang memiliki kecerdasan dan kemampuan intelektual, emosional dan spiritual. Dengan kemampuan tersebut, diharapkan akan sukses dimanapun berada karena segala gerak langkahnya didasarkan pada nalar atau pemikiran yang tinggi, emosi yang terkendali dan motivasi yang kuat, keyakinan yang besar dan suara hati nurani yang bersih.

Era globalisasi menyebabkan dunia berubah cepat dan kompetisi yang ketat serta terkadang kasar. Hal ini menuntut pembangunan sumber daya manusia yang tangguh dan menekankan pertumbuhan endogen yang menekankan kemajuan harus dicapai dari dalam yang bersumber meningkatnya stok pengetahuan dan ide baru yang mendorong tumbuhnya daya cipta dan inisiatif yang diwujudkan dalam kegiatan inovatif dan produktif. Hal ini harus meningkatkan perhatian yang lebih besar terhadap pembangunan manusia dan hal ini paling utama dihasilkan oleh pendidikan.

Melalui pendidikanlah diharapkan menghasilkan insan yang tidak hanya menyandang gelar, tetapi insan yang memiliki motivasi, semangat ilmiah, yang kreatif, yang selalu mencari kesempurnaan, dan menghindarkan apatisme serta setengah-setengah. Manusia yang demikian itulah yang dapat menjadi andalan masa depan. Hal ini sejalan dengan Ketetapan MPR RI Nomor VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan yang antara lain mengamanatkan kepada kita semua untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu bekerja sama dan bersaing dalam era globalisasi dengan mencintai tanah air dan jati diri bangsa.

Pendidikan harus diarahkan untuk membangun kesadaran kritis anak didik tentang berbagai hal, terutama nilai-nilai moral, kebenaran, keadilan, kejujuran, kebijaksanaan (wisdom), integritas dan wawasan kebangsaan.

 

Peran Pemuda dalam Pendidikan

Sejak zaman pergerakan nasional Indonesia, peranan pemuda sangat besar, dan dalam perjuangannya banyak melalui pendidikan bangsa. Tengoklah misalnya perjuangan Budi Oetomo, Taman Siswa dan lainnya. Para Founding Fathers pun banyak melakukan pendidikan bangsa, misalnya Soekarno tidak henti-hentinya mendidik bangsa terutama untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa, semangat nasionalisme dengan pendidikan politik dan yang juga dikenal dengan nation and character building.

Pada saat ini pemuda juga dituntut untuk mengembangkan dan memajukan pendidikan. Tentu saja sesuai dengan tuntutan kemajuan dan perkembangan zaman. Para pendidik dituntut bukan hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus dapat berperan menjadikan anak didik menjadi manusia Indonesia yang maju, mandiri, bermartabat, bermakna dalam kehidupannya baik dalam hubungannya dengan masyarakat, alam dan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

 

Disamping menjadi pendidik yang baik, para pemuda dapat menjadi volunteer yang berjuang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada masa lalu ada mahasiswa yang dimobilisasi menjadi pendidik secara sukarela terutama di daerah terpencil. Pada saat ini pemuda dapat berinovasi bagaimana berperan untuk membangun bangsa. Bagaimanapun para pemuda saat ini, pada saatnya nanti akan menjadi pemimpin yang antara lain bertanggung jawab untuk mencerdaskan bangsa, karena hal itu merupakan amanat konstitusi.

 

Contoh:

Sekumpulan pemuda dan pemudi yang memberikan ilmu kepada anak-anak jalanan dengan mendirikan sekolah gratis.

 

Tanggapan:

Untuk mendapatkan ilmu dari lembaga resmi seperti sekolah memang menbutuhkan biaya yang tidak sedikit. Semakin hari biaya pendidikan semakin mahal sehingga menyebabkan sebagian orangtua tidak sanggup untuk membiayai anak-anaknya sekolah. Untungnya masih ada sekelompok pemuda yang ingin membantu mencerdaskan anak Indonesia yang kurang beruntung dengan memberikan ilmu secara gratis. Para pemuda sadar bahwa pendidikan sangat penting untuk generasi bangsa karena merekalah yang akan menentukan nasib Negara ini.


Sumber: edukasi.Kompasiana.com

Minggu, 03 November 2013

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat


Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Terjadinya Pelapisan Sosial
Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
1.Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
2.Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
1) Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
2) Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas ( Vertikal ).
Kesamaan Derajat
Kesamaan derajat adalah sifat perhubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik artinya orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah negara.
ELITE DAN MASA
Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan, sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk tidak diikut sertakan. Dalam pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan : “ posisi di dalam masyarakat di puncak struktur struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas.” Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite. Dalam masyarakat industri watak elitnya berbeda sama sekali dengan elite di dalam masyarakat primitive.
Di dalam suatu pelapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai kehijaksanaan. Mereka itu mungkin para pejabat tugas, ulama, guru, petani kaya, pedagang kaya, pensiunan an lainnya lagi. Para pemuka pendapat (opinion leader) inilah pada umumnya memegang strategi kunci dan memiliki status tersendiri yang akhirnya merupakan elite masyarakatnya.
Cirri-ciri masa adalah :
1.      Keanggotaannya
 berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial,
meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tignkat kemakmuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai masa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti peradilan tentang pembunuhan misalnya malalui pers
2. Massa merupakan kelompok yagn anonym, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonym
3. Sedikit interaksi atau bertukar pengalaman antar anggota-anggotanya
 
Contoh:
Kaum bangsawan tidak boleh menikah dengan kaum non bangsawan
 
Tanggapan:
Pada zaman dulu memang kaum bangsawan tidak boleh menikah dengan kaum biasa. Ibaratnya kaya sama kaya dan miskin sama miskin. Tetapi sekarang semua paradigm telah berubah walaupun masih ada sebagian masyarakat yang masih memiliki pemikiran seperti itu. Contonya orang bali. Kebanyakan orang bali menganut agama hindu. Di dalam agama hindu mengenal system kasta. Orang hindu hanya bisa menikah dengan sesame golongan.
 
Sumber:
Buku Sosiologi 2006 kelas X, penerbit Erlangga

Fungsi Warga Negara dan Tugasnya


Warga negara adalah sekumpulan individu atau masyarakat yang menempati atau mendiami suatu wilayah yang disebut negara. Lalu secara garis besar, pengertian dari Warga Negara Republik Indonesia tertuang dalam UUD 1945 dalam pasal 26 ayat 1 yang bermakna bahwa warga negara Indonesia adalah orang-orang asli yang terlahir sebagai warga negara dan orang asing yang ditetapkan dengan ketentuan undang-undang.

Warga negara merupakan salah satu syarat terpenting terbentuknya sebuah negara, tidak ada warga negara maka tidak akan terbentuk pula suatu negara. Dalam pemerintahan di Republik Indonesia sendiri pernah menganut dasar hukum Demokrasi, yang memiliki pengertian bahwa demokrasi adalah sebuah bentuk kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dalam pengertian tersebut dapat dipahami bahwa peran warga negara Indonesia sangat penting untuk membentuk suatu dasar hukum negara Indonesia di dalam sebuah pemerintahan.

 Ada beberapa kategori untuk hubungan warga negara dengan negaranya, yakni :

•Hubungan yang bersifat emosinal, berupa sikap bangga pada bangsa dan negara, cinta tanah air dan sikap rela berkorban untuk negara.

•Hubungan yang bersifat formal, memajukan bangsa dalam hal mengembangkan IPTEK, memahami sejarah dan filosofi bangsa dan negara guna bekal kesadaran hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

•Hubungan yang bersifat fungsional, berupa gambaran peran warga negara, fungsi warga negara dan partisipasi warga negara.

Wujud hubungan antara warga negara dan negara pada umumnya adalah berupa peranan. Peran warga negara Indonesia terhadap hukum di Negara Indonesia tidak luput dari hak dan kewajiban warga negara Indonesia sendiri. Sebagaimana beberapa hak dan kewajiban warga negara Indonesia telah tertuang dalam pasal 27 sampai 33 undang-undang dasar 1945, diantaranya yaitu :

1.Hak sebagai warga negara

2.Hak untuk pekerjaan dan penghidupan yang layak

3.Hak berserikat dan berkumpul

4.Hak untuk memeluk agama

5.Hak mendapatkan pengajaran

6.Hak memajukan budaya nasional

7.Hak mendapatkan kesejahteraa

8.Hak bela negara

9.Kewajiban membela dan pertahankan negara

 

Disamping hak dan kewajiban warga negara Indonesia terhadap negara Indonesia, ada pula hak dan kewajiban negara Indonesia terhadap warga negara Indonesia, diantaranya :

1.Hak untuk ditaati hukumnya

2.Hak dibela oleh rakyat

3.Hak untuk menguasai kekayaan alamnya untuk kepentingan warga negara

4.Kewajiban menjamin hukum yang adil

5.Kewajiban menjamin HAM

6.Kewajiban memberi jaminan sosial dan memeluk agama

7.Kewajiban memberi pendidikan dan ilmu pengetahuan

 

Tugas Utama Negara

1. Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial (saling bertentangan) agar tidak berkembang menjadi antagonisme yang berbahaya.

 2. Mengorganisasi dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan ke arah tercapainya tujuan seluruh masyarakat.

Prof.Mr. L.J. van Apeldoorn dalam bukunya Inleiding tot de studie van het Nederlandse Recht (Pengantar Ilmu Hukum Belanda) menyatakan bahwa:

 * Istilah negara dalam arti “penguasa”: untuk menyatakan orang atau orang-orang yang melaksanakan kekuasaan tertinggi atas persekutuan rakyat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah.

 * Istilah negara dalam arti “persekutuan rakyat”: untuk menyatakan suatu bangsa yang hidup dalam suatu wilayah di bawah kekuasaan tertinggi menurut kaidah-kaidah hukum yang sama.

 * Negara juga mengandung arti “wilayah tertentu”, dalam hal ini istilah negara digunakan untuk menyatakan suatu wilayah yang di dalamnya diam sekelompok masyarakat/ rakyat/ bangsa di bawah suatu kekuasaan tertinggi.

 * Negara dapat berarti juga “kas negara/ ficus”: untuk menyatakan bahwa harta yang dipegang penguasa adalah demi kepentingan umum (misalnya dalam istilah: domain negara, pendapatan negara, etc.).

Herman Finer dalam bukunya yang berjudul The Theory and Practice of Modern Government menyatakan:

 1. Orang Yunani tidak mengenal istilah negara atau state karena ukuran wilayahnya kecil; lebih menekankan pada kepemilikan hak, bukan keunggulan dalam ketaatan.

 2. Romawi juga bukan state karena:

 * merupakan a closed corporation dan penduduknya memelihara budak

 * dinamakan civitas atau res publica, kemudian disebut imperium, dan tak satu pun dari istilah itu setara dengan istilah state.

Tugas Warga Negara

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh

2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)

3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya

4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia

5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik, dll.

 

Contoh:

Setiap warga Negara yang telah berusia 17 tahun harus ikut berpatisipasi dalam pemilihan presiden.

Tanggapan:

Pemilihan presiden adalah kegiatan yang harus diikuti oleh semua rakyat yang telah berusia minimal 17 tahun. Sebagai warga Negara yang baik kita tidak boleh golput karena pemilihan tersebut yang akan menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin di sebuah Negara.

 

 

 

 

Sumber:

Buku Pokok-Pokok Materi Pendidikan Kewarganegaraan disusun oleh H. Moesadin Malik, M.Si

Lingkaranilmu.blogspot.com

Sabtu, 02 November 2013

Pengertian Individu dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan.


A. Pengertian individu

Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.

 Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.

1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama

2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan

3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.

4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.

 

Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang

 1. Faktor genetic

-faktor keturunan

 -bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang  kehidupan

 -menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen

 -Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif

 sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal

2. Faktor eksternal / lingkungan

•mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan

•faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya

 

 a.Keluarga

Nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.

Fungsi: bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku.

 b. Kelompok teman sebaya

Lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola  dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda.

Fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.

c. Pengalaman hidup

Pengalaman hidup dan proses pembelajaran membiarkan individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari.

Tahapan proses pembelajaran:

-mengenali kebutuhan

-penguasaan ketrampilan

-menjalankan tugas

-integrasi ke dalam seluruh fungsi

-mengembangkan penampilan perilaku yang efektif

d. Kesehatan

Tingkat kesehatan adalah respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu. Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin).

Nutrisi adekuat adalah keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga.

Kondisi sakit adalah ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan tumbuh kembang terganggu.

e. Lingkungan tempat tinggal

 : Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi

Pada umumnya, masa pertumbuhan manusia terjadi sebelum melewati usia 20 tahun. Pada usia sebelum 20th tersebut, pertumbuhan tinggi badan terjadi secara alami yang dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan tersebut antara lain adalah faktor keturunan, faktor asupan nutrisi harian, faktor aktifitas olahraga, dan beberapa faktor penting lainnya. Untuk mengetahui secara jelas tentang pertambahan tinggi badan dan hal-hal yang berkaitan dengan itu, silakan simak artikel-artikel seputar peninggi badan berikut ini:

*Pertumbuhan tinggi badan manusia

Kerangka-manusia Umumnya, pertambahan tinggi badan manusia dimulai sejak bayi sampai dengan usia dewasa (kurang lebih 20 tahun). Namun tentu saja ada beberapa perkecualian. Mereka yang mengalami kelainan kretinisme (kekerdilan) tidak bisa bertambah tinggi badannya sejak usia tertentu. Sehingga tubuhnya sangat pendek, seukuran anak usia Sekolah Dasar. Ada pula yang menderita kelainan gigantisme (raksasa). Orang yang menderita kelainan gigantisme ini akan terus bertambah tinggi meskipun telah berusia dewasa (lebih dari 20 tahun) oleh karena hormon pertumbuhannya tidak berhenti sebagaimana mestinya. Sehingga orang tersebut memiliki ukuran tubuh sangat besar bagaikan raksasa. Oleh karena itu bersyukurlah kita semua yang mendapatkan ukuran tubuh yang relatif normal. Tidak kerdil. Tidak pula raksasa.

Adapun, hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan antara lain genetik, asupan nutrisi atau gizi makanan, kualitas tidur, serta olahraga atau rutinitas tertentu.

Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Badan :

·         Genetik (Keturunan)

 Faktor ini cukup dominan dalam menentukan tinggi badan seseorang. Dan faktor ini sudah ada sejak lahir. Seorang anak yang memiliki ibu dan ayah yang berpostur tinggi biasanya nantinya akan tumbuh menjadi seorang dewasa yang berpostur tinggi pula. Begitupun sebaliknya. Jika ayah dan ibunya pendek, maka seringkali anaknya juga memiliki postur yang juga pendek. Anda dapat mengamati bahwa orang-orang Afrika meskipun tidak mendapatkan gizi makanan yang baik, namun memiliki postur yang tinggi. Hal itu dapat terjadi lebih dikarenakan faktor keturunan atau genetik ini. Secara umum, faktor genetik ibu lebih berpengaruh ketimbang faktor genetik dari ayah

* Asupan nutrisi

Gizi makanan sangat penting dalam membantu pertumbuhan tinggi badan seseorang. Mengapa orang Eropa memiliki tubuh yang tinggi daripada orang Asia? Salah satu sebabnya adalah gizi makanan yang mereka konsumsi sehari-hari mereka jauh lebih baik daripada gizi makanan yang dikonsumsi oleh orang-orang Asia. Pernahkah anda mengamati pertambahan tinggi badan seorang balita? Biasanya mereka mengalami pertambahan tinggi badan yang pesat. Dan tahukah anda apa sebabnya? Oleh karena balita mendapatkan gizi yang sangat baik, terutama dari susu yang mereka minum. Susu adalah makanan yang memiliki gizi ”sempurna” bagi pertumbuhan tulang (tubuh). Susu mengandung semua zat yang dibutuhkan tulang untuk bertambah panjang. Protein, Kalsium, Magnesium, berbagai macam vitamin dan berbagai macam mineral ada dalam kandungan susu.

* Tidur Berkualitas

 Tidur berkualitas sangat penting dalam memaksimalkan pertumbuhan tinggi badan. Sebab hormon pertumbuhan bekerja ”penuh” sewaktu tidur. Semakin berkualitas tidur seseorang, maka hormon pertumbuhan semakin bekerja optimal. Dan itu artinya akan menghasilkan pertambahan tinggi badan secara optimal pula.

Contoh :

Setiap individu butuh makan untuk bertahan hidup.

Pembahasan :

Sebenarnya yang butuh makan tidak hanya manusia tetapi juga hewan dan tumbuhan karena mereka masuk ke dalam kategori mahluk hidup. Setiap individu membutuhkan makanan tidak hanya untuk bertahan hidup tetapi juga untuk memberikan energi dan nutrisi bagi tubuhnya.

Makanan yang di konsumsi manusia beragam. Ada yang mengkonsumsi nasi/gandum/kentang/roti/sagu sebagai bahan makanan pokok mereka. Biasanya makanan di olah berdasarkan cuaca. Orang yang tinggal di musim salju/musim hujan, cenderung mengkonsumsi makanan yang berkuah/hangat sedangkan jika musim panas orang-orang cenderung mengkonsumsi makanan yang tidak berkuah(kadang mengkonsumsi juga makanan berkuah) dan minum dengan di tambahkan es batu.


Biologi & Sosiologi SMA kelas X. Penerbit Erlangga

 

1. Penduduk dan Masyarakat Berdasarkan Faktor-Faktor Demografi

 

Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah geografi/ruang tertentu yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus. Sedangkan masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang hidup di satu wilayah. Orang-orang inilah yang meninggalkan peninggalan-peninggalan atau ciri khas mereka yang disebut dengan kebudayaan. Masyarakat akan bergabung dengan masyarakat lainnya yang akan terbentuk menjadi penduduk.

Demografi

Demografi berasal dari Bahasa Yunani, Demos dan Grafein. Dimana demos adalah rakyat sedangkan Grafein adalah menulis. Artinya adalah tulisan-tulisan tentang rakyat atau penduduk.

Demografi adalah uraian tentang penduduk, terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu kewaktu.

Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu:

1. Kematian

Kematian adalah berkurangnya jumlah penduduk. Banyaknya kematian dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian ( anti motalitas ).

a. faktor pro mortalitas

Faktor ini menyebabkan jumlah kematian semakin besar. Yang mempengaruhi faktor ini, antara lain:

*Fasilitas kesehatan yang kurang memadai

*Sering terjadi bencana alam

*Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan

*Terjadi peperangan

*Sering terjadi kecelakaan lalu lintas dan industry

*Sering terjadi bunuh diri dan pembunuhan

b. faktor anti mortalitas

Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:

 *Lingkungan hidup sehat.

 *Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.

 *Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.

 *Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.

 *Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

 Ada beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu:

 Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )

 Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.

Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)

 Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.

 Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)

 Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir. Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun. Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk. Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi. Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir.

 Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut:

 - Rendah, jika IMR antara 15-35.

 - Sedang, jika IMR antara 36-75.

 - Tinggi, jika IMR antara 76-125.

 2. Kelahiran ( Natalitas )

 Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)

 Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:

• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.

• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.

• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.

• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.

• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.

 Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.

 Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:

• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.

• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.

• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.

• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.

 Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :

 1.Kepercayaan dan agama

 Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak

 2.Tingkat pendidikan

 Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.

 3.Kondisi perekonomian

 Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.

 4.Kebijakan pemerintah

 Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran

 5.Adat istiadat di masyarakat

 Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.

 6.Kematian dan kesehatan

 Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.

 7.Struktur Penduduk

 Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).

 Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.

 Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :

 1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.

 2. Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali )

 3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.

 4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.

 Ada dua istilah asing yang kedua – duanya diterjemahkan sebagai kesuburan, yaitu :

 a. Facundity ( kesuburan )

 Facudity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.

 b. Fertility ( fertilitas )

 Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita.

 1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)

 Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.

 2. Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR )

 Dengan rumus tersebut kita dapat mengetahui kelompok umur mana yang paling banyak terjadi kelahiran.

 3. Migrasi

 Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.

 Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :

 1. Persediaan sumber daya alam

 2. Lingkungan social budaya

 3. Potensi ekonomi

 4. Alat masa depan

 Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.

 

Contoh:

Salah satu penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas adalah perilaku tidak disiplin. Contoh perilaku tidak disiplin di jalan raya antara lain sebagai berikut.

 1. Menjalankan kendaraan melawan arus. Hal ini umumnya dilakukan pengendara sepeda motor.

 2. Mengendarai sepeda motor di tempat yang bukan semestinya, misalnya di trotoar dan jalur cepat.

 3. Pengandara mobil yang parkir sembarangan.

 4. Angkot dan bis sering berhenti di sembarang tempat untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.

 5. Pejalan kaki menyebrang jalan meskipun rambu untuk pejalan kaki menyala merah. Banyak juga pejalan kaki yang menyeberang bukan pada tempat semestinya.

Masih banyak lagi contoh perilaku tidak disiplin dalam masyarakat. Misalnya perilaku tidak disiplin menempatkan sampah, tidak disiplin membayar pajak, tidak disiplin dalam antre, dan lain-lain.

 

Tanggapan:

Sudah seharusnya kita sebagai anggota masyarakat memiliki sifat disiplin dan mematuhi semua aturan yang sudah ditetapkan. Masih banyak masyarakat yang melanggar peraturan apalagi peraturan di jalan raya yang apabila dilanggar bisa berakibat fatal yaitu terjadi kecelakan yang bisa menghilangkan nyawa seseorang atau lebih. Tidak hanya di jalan raya saja, di tempat umum yang lain juga kita harus tetap disiplin dan mematuhi peraturan seperti membuang sampah pada tempatnya. Kalaupun kita tidak menemukan tempat sampah, kita bisa menyimpan sampah kita di dalam tas dan membuangnya saat kita sudah menemukan tempat sampah.

Banyak manfaat yang dapat kita peroleh saat kita disiplin dan mematuhi peraturan yaitu semuanya menjadi teratur, nyaman, lingkungan menjadi bersih, dan sehat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber:

Kompasiana.com

Sosiologi SMA kelas X. Penerbit Erlangga