Sabtu, 02 November 2013


1. Penduduk dan Masyarakat Berdasarkan Faktor-Faktor Demografi

 

Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah geografi/ruang tertentu yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus. Sedangkan masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang hidup di satu wilayah. Orang-orang inilah yang meninggalkan peninggalan-peninggalan atau ciri khas mereka yang disebut dengan kebudayaan. Masyarakat akan bergabung dengan masyarakat lainnya yang akan terbentuk menjadi penduduk.

Demografi

Demografi berasal dari Bahasa Yunani, Demos dan Grafein. Dimana demos adalah rakyat sedangkan Grafein adalah menulis. Artinya adalah tulisan-tulisan tentang rakyat atau penduduk.

Demografi adalah uraian tentang penduduk, terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu kewaktu.

Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu:

1. Kematian

Kematian adalah berkurangnya jumlah penduduk. Banyaknya kematian dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian ( anti motalitas ).

a. faktor pro mortalitas

Faktor ini menyebabkan jumlah kematian semakin besar. Yang mempengaruhi faktor ini, antara lain:

*Fasilitas kesehatan yang kurang memadai

*Sering terjadi bencana alam

*Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan

*Terjadi peperangan

*Sering terjadi kecelakaan lalu lintas dan industry

*Sering terjadi bunuh diri dan pembunuhan

b. faktor anti mortalitas

Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:

 *Lingkungan hidup sehat.

 *Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.

 *Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.

 *Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.

 *Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

 Ada beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu:

 Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )

 Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.

Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)

 Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.

 Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)

 Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir. Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun. Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk. Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi. Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir.

 Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut:

 - Rendah, jika IMR antara 15-35.

 - Sedang, jika IMR antara 36-75.

 - Tinggi, jika IMR antara 76-125.

 2. Kelahiran ( Natalitas )

 Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)

 Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:

• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.

• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.

• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.

• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.

• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.

 Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.

 Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:

• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.

• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.

• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.

• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.

 Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :

 1.Kepercayaan dan agama

 Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak

 2.Tingkat pendidikan

 Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.

 3.Kondisi perekonomian

 Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.

 4.Kebijakan pemerintah

 Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran

 5.Adat istiadat di masyarakat

 Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.

 6.Kematian dan kesehatan

 Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.

 7.Struktur Penduduk

 Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).

 Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.

 Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :

 1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.

 2. Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali )

 3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.

 4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.

 Ada dua istilah asing yang kedua – duanya diterjemahkan sebagai kesuburan, yaitu :

 a. Facundity ( kesuburan )

 Facudity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.

 b. Fertility ( fertilitas )

 Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita.

 1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)

 Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.

 2. Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR )

 Dengan rumus tersebut kita dapat mengetahui kelompok umur mana yang paling banyak terjadi kelahiran.

 3. Migrasi

 Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.

 Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :

 1. Persediaan sumber daya alam

 2. Lingkungan social budaya

 3. Potensi ekonomi

 4. Alat masa depan

 Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.

 

Contoh:

Salah satu penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas adalah perilaku tidak disiplin. Contoh perilaku tidak disiplin di jalan raya antara lain sebagai berikut.

 1. Menjalankan kendaraan melawan arus. Hal ini umumnya dilakukan pengendara sepeda motor.

 2. Mengendarai sepeda motor di tempat yang bukan semestinya, misalnya di trotoar dan jalur cepat.

 3. Pengandara mobil yang parkir sembarangan.

 4. Angkot dan bis sering berhenti di sembarang tempat untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.

 5. Pejalan kaki menyebrang jalan meskipun rambu untuk pejalan kaki menyala merah. Banyak juga pejalan kaki yang menyeberang bukan pada tempat semestinya.

Masih banyak lagi contoh perilaku tidak disiplin dalam masyarakat. Misalnya perilaku tidak disiplin menempatkan sampah, tidak disiplin membayar pajak, tidak disiplin dalam antre, dan lain-lain.

 

Tanggapan:

Sudah seharusnya kita sebagai anggota masyarakat memiliki sifat disiplin dan mematuhi semua aturan yang sudah ditetapkan. Masih banyak masyarakat yang melanggar peraturan apalagi peraturan di jalan raya yang apabila dilanggar bisa berakibat fatal yaitu terjadi kecelakan yang bisa menghilangkan nyawa seseorang atau lebih. Tidak hanya di jalan raya saja, di tempat umum yang lain juga kita harus tetap disiplin dan mematuhi peraturan seperti membuang sampah pada tempatnya. Kalaupun kita tidak menemukan tempat sampah, kita bisa menyimpan sampah kita di dalam tas dan membuangnya saat kita sudah menemukan tempat sampah.

Banyak manfaat yang dapat kita peroleh saat kita disiplin dan mematuhi peraturan yaitu semuanya menjadi teratur, nyaman, lingkungan menjadi bersih, dan sehat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber:

Kompasiana.com

Sosiologi SMA kelas X. Penerbit Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar