Kamis, 25 September 2014

Tanah Lama By: Afifa Pusvita Sari



Tanah yang kosong
Dia tanam dengan bibit
Dia selalu rawat dengan kasih sayang yang tulus
Hingga suatu hari muncul lah banyak bunga yang bermekaran

Tanah itu telah berubah jadi taman yang indah
Semakin ia rawat
Semakin banyak pula bunga yang terus bermekaran
Bahkan kupu-kupu enggan untuk pergi

Namun itu tak berlangsung lama
Ia memutuskan berhenti merawat bunga-bunga itu
Mungkinkah ia bosan?

Ternyata ia memilih bertanam di tanah yang dekat kampung halamannya
Tak butuh waktu lama
Bunga-bunga baru muncul di tanah yang baru
Dan ia telah melupakan tanah yang lama

Seiring waktu berjalan
Satu persatu bunga mulai layu di tanah yang lama
Kupu-kupu sudah tidak terlihat lagi
Sebagian bunga terus bertahan dari kehausan
Berharap hujan segera turun

Hujan tak juga kunjung turun
Bunga-bunga yang bertahan hampir mati
Mereka menangis
Menangis menanti kedatangan pria itu

Sepertinya sudah tak mungkin ia kembali
Dia telah bahagia dengan bunga-bunganya yang baru
Dia telah melupakan yang lama
Hingga akar-akar bunga lama kering, rapuh, dan tak bernyawa

Sudah tidak ada lagi bunga-bunga yang indah
Kupu-kupu lebih memilih bunga segar di tempat baru
Hanya sisa-sisa bunga yang busuk dan kering
Tak lama lagi akan terkubur di dalam tanah untuk selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar