Saat ini warga dunia sedang resah
dengan suatu penyakit. Bagaimana tidak, belum ditemukan obat untuk menyembuhkan
penyakit itu. Penyakit itu adalah Ebola. Memang penyakit ebola baru menjangkit sebagian
negara di Afrika Barat, namun bukan tidak mungkin jika ebola akan menyebar ke
benua-benua yang lain.
Apa itu Ebola? Ebola adalah
penyakit yang menyerang manusia yang disebabkan oleh virus ebola. Virus ebola
berasal dari air liur kelelawar. Hal ini berdasarkan penelitian yang
dipublikasikan oleh Emergency Infectious Diseases yang melakukan penelitian
terhadap 276 kelelawar dari empat daerah berbeda di Banglades. Penularan
terjadi ketika manusia makan makanan yang sudah terkontaminasi dengan air liur
kelelawar ataupun menyentuhnya lalu manusia menyentuh mata dan mulutnya
sendiri.
Orang yang menderita ebola pada
tahap awal akan mengalami pusing, demam, nyeri, dan muncul ruam-ruam di tubuh
lalu diikuti dengan diare dan muntah-muntah. Setelah fase itu, penderita akan
mengalami muntah darah dan kencing darah bahkan yang lebih mengerikan lagi
adalah keluarnya darah dari mulut, kulit, dan mata penderita. Saat virus ebola
sudah semakin ganas di dalam tubuh penderita, virus tersebut akan mematikan fungsi
kerja hati, ginjal, hingga jantung setelah itu penderita akan meninggal dunia.
Virus ebola sungguh mengerikan
karena virus ini bisa bertahan hidup di permukaan benda. Jika benda tersebut
bekas makan, minum, atau wadah yang lainnya yang telah terkontaminasi dengan
kotoran, air liur, bahkan muntahan penderita, itu bisa menularkan kepada orang
lain. Keluarga yang memiliki salah satu anggotanya yang menderita ebola dan
pekerja tenaga medis adalah orang-orang yang beresiko tinggi tertular penyakit
ebola.
Sampai saat ini belum ada vaksin
untuk menyembuhkan penderita dari ebola sehingga sebagian besar penderita
banyak yang meninggal. Dokter hanya memberikan obat-obatan untuk menjaga tekanan
darah tetap normal.
Hal itulah yang membuat warga
dunia sangat ketakutan terhadap penyakit ini. Bahkan di negara-negara maju,
bandara sangat dijaga ketat terutama jika ada turis yang berasal dari benua
Afrika. Orang Afrika pun jika ingin bepergian ke luar negeri terutama ke luar
benua Afrika harus melakukan cek kesehatan dan sterilisasi selama 21 hari.
Bandara di Indonesia pun harus
melakukan penjagaan yang ketat terhadap turis afrika atau orang yang telah
bepergian dari Afrika. Perlu ada perhatian khusus dari pemerintah walaupun
belum ada orang Indonesia yang terjangkit virus ebola bukan berarti harus
berleha-leha. Mengingat belum ada vaskin untuk ebola dan sudah ada 1 warga AS
yang telah meninggal dunia setelah pulang dari Afrika. Jemaat haji juga harus
diperiksa ketika mereka pulang ke Tanah Air walaupun pemerintah Arab Saudi
sudah menjamin bahwa jemaat yang berasal dari Afrika bebas dari virus ebola.
Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?
Sumber: Kompas.com ( 7 agustus 2014 )
Wahh gitu ya bahaya juga tuh
BalasHapus