1.
Penduduk dan Masyarakat Berdasarkan Faktor-Faktor Demografi
Penduduk adalah
orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah geografi/ruang tertentu yang
terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain
secara terus menerus. Sedangkan masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang
hidup di satu wilayah. Orang-orang inilah yang meninggalkan
peninggalan-peninggalan atau ciri khas mereka yang disebut dengan kebudayaan.
Masyarakat akan bergabung dengan masyarakat lainnya yang akan terbentuk menjadi
penduduk.
Demografi
Demografi berasal dari
Bahasa Yunani, Demos dan Grafein. Dimana demos adalah rakyat
sedangkan Grafein adalah menulis. Artinya adalah tulisan-tulisan tentang rakyat
atau penduduk.
Demografi adalah uraian
tentang penduduk, terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi.
Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi
penduduk, serta bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu kewaktu.
Faktor-faktor
demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu:
1.
Kematian
Kematian adalah
berkurangnya jumlah penduduk. Banyaknya kematian dipengaruhi oleh faktor
pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian ( anti
motalitas ).
a.
faktor pro mortalitas
Faktor ini menyebabkan
jumlah kematian semakin besar. Yang mempengaruhi faktor ini, antara lain:
*Fasilitas kesehatan
yang kurang memadai
*Sering terjadi bencana
alam
*Rendahnya kesadaran
masyarakat terhadap kesehatan
*Terjadi peperangan
*Sering terjadi
kecelakaan lalu lintas dan industry
*Sering terjadi bunuh
diri dan pembunuhan
b.
faktor anti mortalitas
Faktor ini dapat
mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
*Lingkungan hidup sehat.
*Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
*Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh
orang lain.
*Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
*Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Ada
beberapa jenis perhitungan angka
kelahiran yaitu:
Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )
Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang
menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia
dan jenis kelamin tertentu.
Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate =
ASDR)
Angka kematian khusus menurut umur tertentu
dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling
banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka
ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.
Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)
Angka kematian bayi adalah angka yang
menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir. Bayi adalah
kelompok orang yang berusia 0-1 tahun. Besarnya angka kematian bayi dapat
dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk.
Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka
tingkat kematian bayi tinggi. Selain perhitungan di atas sering dihitung pula
angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir.
Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai
berikut:
- Rendah, jika IMR antara 15-35.
- Sedang, jika IMR antara 36-75.
- Tinggi, jika IMR antara 76-125.
2. Kelahiran ( Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk.
Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang
mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor
penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
• Kawin pada usia muda,
karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
• Anak dianggap sebagai
sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak
anak banyak rejeki.
• Anak menjadi
kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa
penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak
laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor
pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti
natalitas), antara lain:
• Adanya program
keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan
batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki
minimal berusia 19 tahun.
• Anggapan anak menjadi
beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Adanya pembatasan
tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai
anak ke – 2.
• Penundaaan kawin
sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Faktor
– faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
1.Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam
penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya
mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak
dibanding bila peserta KB banyak
2.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi
penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan
mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
3.Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak
memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya.
Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
4.Kebijakan
pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada
pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi
pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka
kelahiran
5.Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat
mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak
sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding
perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki
atau sebaliknya.
6.Kematian
dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah
kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup
dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
7.Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia
subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non
produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu
wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka
yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam
waktu satu tahun.
Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam
pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
1. Sulit memperoleh angka statistik lahir
hidup karena banyak bayi – bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran,
tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan
sebagai lahir mati.
2. Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari
seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali )
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti,
bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
4. Di dalam pengukuran fertilitas akan
melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk
melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua – duanya
diterjemahkan sebagai kesuburan, yaitu :
a. Facundity ( kesuburan )
Facudity adalah lebih diartikan sebagai
kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
b. Fertility ( fertilitas )
Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari
seorang wanita atau sekelompok wanita.
1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran ini disebut kasar karena
perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal
yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
2. Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age
Specific Fertiliy Rate = ASFR )
Dengan rumus tersebut kita dapat mengetahui
kelompok umur mana yang paling banyak terjadi kelahiran.
3. Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk
dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi
internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu
negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan
penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Faktor-faktor
terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
2. Lingkungan social budaya
3. Potensi ekonomi
4. Alat masa depan
Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun
adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan
untuk dapat melahirkan anak.
Contoh:
Salah satu penyebab
terjadinya kemacetan lalu lintas adalah perilaku tidak disiplin. Contoh
perilaku tidak disiplin di jalan raya antara lain sebagai berikut.
1. Menjalankan kendaraan melawan arus. Hal ini
umumnya dilakukan pengendara sepeda motor.
2. Mengendarai sepeda motor di tempat yang
bukan semestinya, misalnya di trotoar dan jalur cepat.
3. Pengandara mobil yang parkir sembarangan.
4. Angkot dan bis sering berhenti di sembarang
tempat untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.
5. Pejalan kaki menyebrang jalan meskipun
rambu untuk pejalan kaki menyala merah. Banyak juga pejalan kaki yang
menyeberang bukan pada tempat semestinya.
Masih banyak lagi
contoh perilaku tidak disiplin dalam masyarakat. Misalnya perilaku tidak
disiplin menempatkan sampah, tidak disiplin membayar pajak, tidak disiplin
dalam antre, dan lain-lain.
Tanggapan:
Sudah seharusnya kita
sebagai anggota masyarakat memiliki sifat disiplin dan mematuhi semua aturan
yang sudah ditetapkan. Masih banyak masyarakat yang melanggar peraturan apalagi
peraturan di jalan raya yang apabila dilanggar bisa berakibat fatal yaitu terjadi
kecelakan yang bisa menghilangkan nyawa seseorang atau lebih. Tidak hanya di
jalan raya saja, di tempat umum yang lain juga kita harus tetap disiplin dan
mematuhi peraturan seperti membuang sampah pada tempatnya. Kalaupun kita tidak
menemukan tempat sampah, kita bisa menyimpan sampah kita di dalam tas dan
membuangnya saat kita sudah menemukan tempat sampah.
Banyak manfaat yang
dapat kita peroleh saat kita disiplin dan mematuhi peraturan yaitu semuanya
menjadi teratur, nyaman, lingkungan menjadi bersih, dan sehat.
Sumber:
Kompasiana.com
Sosiologi
SMA kelas X. Penerbit Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar